Rabu, 04 Februari 2015

First Ride Kawasaki Ninja H2, Mesin Ganas Tapi Mudah Dikontrol

Posted By: Mahardhika - 03.46

Lengkingan suara khas mesin bersupercharger, memicu adrenalin

Jakarta - Awal 2015, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) telah menghadirkan produk yang cukup fenomenal, Kawasaki H2 di Sirkuit Sentul, Bogor, (16/1). Untuk motor super ini, KMI hanya dijatah 20 unit per tahun. “Pre order dibuka pada Desember 2015 dan sudah ada 10 orang yang masuk dalam daftar pembeli. Kemudian saat ini ada 7 lagi calon pembeli yang menunjkkan minat tinggi terhadap H2,” kata Michael Tjandra Tanadhi, Assistant GM Marketing KMI.

FULL CONTROL
Kondisi yang tidak memungkinkan saat acara peluncuran tersebut, membuat Mr. Testo bikin janji dengan KMI untuk melakukan first impression di markas besar KMI di Pulo Gadung, Jaktim. Rencana awal yang hanya ingin first impression menunggangi H2 ternyata bisa berlanjut ke first ride. Hanya OTOMOTIF yang bisa begini!




Model moncong dan head lamp yang unik, jadi nilai lebih tersendiri

Langsung aja ya bro biar enggak kelamaan. Duduk di jok H2, terasa banget seperti rider yang ingin balapan. Maklum karena desain jok single seater yang membuat H2 seperti itu. Coba dulu riding position, sebagai langkah awal untuk mengenal motor. Setang dengan posisi khas motor sport full fairing, bisa jadi musuh rider saat berkendara di kemacetan jalan raya.


Angka RPM menyala sejalan dengan pergerakan jarum

“Rider dengan postur tubuh minimal 170 cm, riding position-nya akan terlihat lebih santai. Tapi bukan berarti rider yang tingginya di bawah itu enggak bisa nyaman berkendara dengan H2 loh. Faktor terbiasa menunggangi motor sport full fairing berkapasitas mesin 600 cc ke atas, jadi penentu hal tersebut,” ungkap Mr. Testo yang memiliki tinggi badan 178 cm.


Steering damper elektris, bekerja sesuai dengan kecepatan H2

Saatnya kunci kontak diputar ke posisi On dan waktunya elektrik starter menunjukkan fungsinya untuk menyalakan mesin. Nah lo, kok enggak ada tombol elektrik starter? Ternyata perangkat ini enggak menggunakan sistem pencet, seperti layaknya yang ada pada motor sport full fairing lainnya.

Setelah kunci dalam posisi On, elektrik starter yang jadi satu dengan tombol cut off digeser ke bawah dan bruumm... Deru suara mesin 998 cc, inline 4 silinder dan 16 klep DOHC, bikin tangan Mr. Testo ingin memelintir grip lebih dalam gas. Terasa merinding, mendengarkan langsung suara mesin H2.


Swing arm tunggal fitur terkini dari Kawasaki

Tak hanya itu, spidometer dengan desain kombinasi manual dan digital memiliki kelebihan tersendiri. Saat grip gas dipelintir lebih dalam, jarum rpm bergerak dan saat yang bersamaan penunjuk angka rpm berwarna merah di sisi luar lingkaran nyala.

Handle kopling dari Brembo dengan sistem hidrolis dan gigi persneling dimasukkan ke gigi satu. Grip gas dibuka sedikit dan dibuka semakin besar, tarikan putaran mesin bawahnya langsung terasa menyentak.

Memang enggak sempat melihat ada di posisi mana jarum rpm, namun enggak butuh lama terdengar suara berdecit khas turbo dan supercharge yang tertanam di dapur pacu H2. Dan... badan langsung terasa tertarik ke belakang saat gas dipelintir lebih dalam. “Rider harus kontrol diri saat open throttle, untuk mengurangi risiko dari hal-hal yang enggak diinginkan,” pesan Mr. Testo.

Sekedar informasi, mesin milik H2 ini merupakan produksi in house dari Kawasaki Heavy Industries. Ada 3 perusahaan yang terlibat pengembangan mesin H2, yakni Kawasaki Aerospace Company, Kawasaki Gas Turbin and Machinery Company dan Kawasaki Corporate Technology Division. Wow...

Monoshock KYB, ini juga full adjustable

Mesin ganas H2, didampingi teknologi yang menunjang safety riding. Di antaranya electric steering damper yang bekerja sesuai kecepatan saat H2 dipacu dan  Kawasaki Traction Control yang ada 3 tingkatan. Selain itu dilengkapi Kawasaki Intelligent anti lock Brake System serta Kawasaki Engine Brake Control.

Ambil contoh teknologi Kawasaki Traction Control. Pengoperasiannya melalui tombol MODE yang adanya di setang sebelah kanan dan kemudian tombol kiri kanan yang ada disetang bagian kiri. “Bagian setang kanan, juga ada tombol untuk menyalakan lampu hazard,” kata Mr. Testo

Tetap bisa dikendalikan saat menikung
Sasis tubular yang dikombinasikan dengan sok depan adjustable model upside down, monosok adjustable plus swing arm tunggal, bikin handling H2 enggak menyusahkan saat diajak cornering. “Jadi setang enggak perlu ada counter steering saat coba manuver di tikungan. Melibas trek yang sedikit bumpy, langsung diredam oleh suspensi H2,” papar Mr Testo.

Harga yang dipatok Rp 580 juta (OTR Jakarta), memang sesuai dengan apa yang ada pada H2. Lebih detail soal pengetesan, tunggu ulasan test ride berikutnya. •(otomotifnet.com)


Data spesifikasi
Tipe mesin : 998cc, Supercharger, 16-klep DOHC, Sistem Pendingin Cairan, 4 Tak, 4 Silinder Segaris
Tenaga : 200 dk/11,000 rpm (210 dk dengan lubang udara ke intake)
Torsi : 133,49 nm/10,500 rpm
Diameter Piston x Panjang Stroke : 76 mm x 55 mm Kompresi : 8.5 : 1
Gigi perseneling : 6 percepatan
Sasis : High-Tensile Steel
Suspensi Depan : KYB 43 mm Full Adjustable
Suspensi Belakang : Uni-Trak dengan KYB, Full Adjustable
Rem Depan : Brembo, Kaliper 4-Piston, Cakram 330 mm
Rem Belakang : Brembo, Kaliper 2-piston, Cakram 250 mm J
arak Antar Sumbu Roda : 1.455 mm
Tinggi Jok : 825 mm
Bobot Total : 238 kg
Kapasitas Tangki : 17 Liter

About Mahardhika

Magazine Power Theme is officially developed by Templatezy Team. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Posting Komentar

Ads

Copyright © 2015 All Rights Reserved

Blogger Templates Designed by Templatezy